Kamis, 05 Juni 2008

Kerjasama PT

PENGUATAN KERJASAMA :

MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN TINGGI

Oleh Budi Murtiyasa

Pengantar

Di beberapa media cetak, akhir-akhir ini mulai banyak dijumpai iklan penerimaan mahasiswa baru dari suatu Perguruan Tinggi (PT). Yang menarik dari iklan tersebut kalau dicermati adanya tawaran untuk memasuki Jurusan atau Program Studi dari PT karena mempunyai keunggulan atau kelebihan. Misalnya, Jurusan dari PT tersebut telah berkerjasama dengan sebuah PT di Luar Negeri, sehingga dimungkinkan mahasiswa mendapatkan dua buah gelar dalam satu paket kuliah. Atau dari kerjasama tersebut dimungkinkan mahasiswa PT tersebut dapat melanjutkan ke PT di Luar Negeri tanpa seleksi, dan sebagainya. Di samping itu, juga ada PT yang menonjolkan kerjasamanya dengan dunia usaha/industri, sehingga diharapkan para lulusannya memiliki ketrampilan tertentu sebelum akhirnya dapat dengan mudah terserap di pasar kerja.

Mengapa perlu Kerjasama ?

Dari pengantar tersebut di atas ada satu kata kunci, yaitu kerjasama. Pertanyaannya adalah mengapa suatu PT memerlukan kerjasama. Tentu jawaban atau alasan yang diberikan satu PT dengan PT yang lain bisa berbeda. Oleh karena itu, bentuk kerjasama yang akan dipilih pun tentunya akan berbeda. Terlepas dari itu semua, pada akhirnya Perguruan tinggi dengan tugas utamanya tridharma, yaitu Pendidikan/Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian pada Masyarakat perlu terus meningkatkan mutu dan relevansi program-programnya. Kerjasama dengan perguruan tinggi yang lebih maju IPTEKSnya, mutu programnya, mutu sumberdaya manusianya, kecanggihan sarana dan prasarananya, diharapkan dapat mempercepat kemampuan suatu perguruan tinggi.

Dengan menyelenggarakan kerjasama, PT dapat meningkatkan mutu program pendidikannya, baik pada jenjang diploma, sarjana maupun pascasarjana. Di samping itu penelitian yang merupakan salat satu output (keluaran) PT diharapkan dapat meningkat kualitasnya. Manfaat lain yang dapat diambil dari kerjasama adalah dapat meningkatkan jumlah dosen untuk studi S2 dan S3, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Terselenggaranya jaringan kerjasama akan meningkatkan mutu dan relevansi program pendidikan, penelitian, pelayanan masyarakat serta gerakan/pertukaran budaya. Di samping itu, kerjasama juga mendorong terbentuknya program kembaran akademik (twinning program) dalam kesetaraan. Manfaat lain adalah diperolehnya pengakuan kesetaraan mata kuliah dan lulusan satu PT dengan mata kuliah dan lulusan dari Universitas mitra.

Kerjasama diperlukan biasanya juga untuk memenuhi kecukupan sumberdaya atau sharing sumberdaya yang dimiliki kedua lembaga. Sharing sumberdaya ini dapat berupa sumberdaya manusia atau sumberdaya fisik. Sumberdaya manusia dapat berupa tenaga pengajar/dosen, peneliti, pustakawan, atau tenaga ahli. Sedangkan sumberdaya fisik dapat berupa sharing prasarana maupun sarana untuk mendukung keberlangsungan pelaksanaan tridharma PT. Dengan cara ini PT yang bekerjasama dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan kegiatan tridharma PT.

Strategi Pengembangan dan Bentuk Kerjasama

Bagaimana memulai kerjasama ?. Menurut pengamatan, kerjasama yang terjadi antar dua lembaga umumnya tidak berlangsung secara instan. Biasanya suatu kerjasama diawali dengan hubungan (kerjasama) individual antar personal yang ada di dua lembaga. Kemudian dengan melihat bahwa akan banyak manfaat yang diperolah jika kerjasama dilakukan antar lembaga, maka biasanya hubungan yang bersifat individual ini ditingkatkan menjadi hubungan institusional (kelembagaan), yang diformalkan dalam bentuk perjanjian kerjasama.

Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap sivitas akademika untuk selalu siap menjadi agen kerjasama (dan tentu juga agen perubahan) bagi PT di mana ia berada. Dengan demikian, setiap sivitas akademika dapat menerapkan strategi dasar untuk dikembangkan dalam membangun kerjasama, di antaranya adalah (1) belajar filosofi pendidikan dari sistem universitas yang telah maju (tingkat dunia), (2) pengerahan dan konsolidasi sumber daya untuk perubahan menuju universitas tingkat dunia, (3) proaktif menarik pengalaman akademik dan administrasi universitas terkenal tingkat dunia, dan (4) meningkatkan kegiatan-kegiatan yang mendorong terciptanya atmosfir akademik internasional.

Kerjasama antara PT dengan lembaga lain dapat dikategorikan dalam dua jenis, yaitu (a) kerjasama akademik, dan (b) kerjasama non-akademik. Kerjasama akademik meliputi bidang (1) pendidikan/studi lanjut bagi para staf, (2) penelitian, (3) double degree, dan (4) kelas internasional. Kerjasama non-akademik meliputi bidang-bidang (1) non degree training dan sertifikasi, (2) penelitian dengan dunia industri dan masyarakat, (3) praktek kerja lapangan, (4) seminar dan pelatihan, (5) perekrutan tenaga kerja, (6) pengadaan infrastruktur pendidikan.

Memperhatikan tujuan dan bentuk kerjasama, PT dapat menjalin kerjasama dengan (1) PT lain, (2) Lembaga Pemerintah/swasta, (3) Dunia industri, (4) Lembaga penelitian. Kerjasama dengan PT atau Universitas lain dapat dilakukan dalam bidang pendidikan, penelitian, double degree, kelas internasional, twinning program, transfer kredit, pengakuan lulusan, dan sharing sumberdaya. Kerjasama dengan lembaga pemerintah/swasta termasuk yayasan dapat dilakukan misalnya dalam bidang pendidikan dan penelitian. Kerjasama dengan dunia industri/usaha dapat dilakukan dalam bidang pelatihan (training), magang, praktek lapangan, sertifikasi, atau pengadaan infrastruktur pendidikan.

Penutup

Kerjasama dapat dilaksanakan jika menguntungkan bagi kedua belah pihak, adanya komitmen dari kedua pihak dan saling percaya mempercayai. Konsultasi selalu dilakukan dalam menghadapi keberhasilan maupun kegagalan. Dengan demikian kerjasama harus memperhatikan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, equity, simplicity, negosiasi dan kompromi, serta mempertimbangkan hubungan jangka panjang.

Tidak ada komentar: